Selama lebih dari tiga minggu, masyarakat Indonesia disibukan dengan berita tentang pencurian pulsa yang sangat merugikan pelanggan. Akibat dari semakin banyak pelanggan yang komplain, maka BRTI pun menyerukan akan memberhentikan layanan SMS Premium dari operator per tanggal 18 Oktober 2011.
Mendengar pemberitahuan BRTI tersebut, hari ini 10 operator telepon Indonesia bersama Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) mengadakan Press Conference di Hotel Kempinski, Jakarta (17/10), menjawab keresahan publik, terhadap dugaan praktek-praktek penyalahgunaan SMS berisi, iklan promosi yang mengakibatkan berkurangnya pulsa pelanggan."Industri telekomunikasi dibangun dengan niat baik bagi bangsa ini.
Tak ada niat sedikitpun dari seluruh anggota kami untuk menjalankan praktek usaha yang tak beretika sehingga terjadi keresahan dan kerugian masyarakat," ujar Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum ATSI.Selain itu semua, operator telekomunikasi yang tergabung dalam ATSI juga sepakat untuk semakin mengintensifkan upaya sosialisasi dan edukasinya pada pelanggan sehingga pelanggan dapat menghindari upaya penyalahgunaan layanan SMS."ATSI tetap mendorong anggotanya untuk terus tanggap dalam menanggapi setiap keluhan, mengintensifkan upaya komunikasi dengan pelanggannya, baik dalam melakukan upaya edukasi maupun mendapatkan masukan yang dapat digunakan bagi peningkatan kualitas layanannya," tambah Sarwoto.
Untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan, ATSI menghimbau operator untuk mengedukasi pelanggan yang terkena pencurian pulsa untuk melaporkan pengaduan Call Center di masing-masing operator.Setiap laporan yang masuk ditindaklanjuti secara serius sebagai salah satu bentuk tanggung jawab operator. Termasuk melaksanakan testitusi kepada para pelanggan yang terbukti dirugikan. Hal ini dilakukan sesuai dengan mekanisme dan kebijakan Operator Telekomunikasi masing-masing.
0 comments:
Post a Comment