Peneliti dari Universitas Kyoto berhasil menginduksi sel induk tikus untuk menciptakan prekursor sperma yang ditransplantasikan ke tikus jantan subur. Tikus kemudian menghasilkan sperma yang berhasil membuahi telur dalam piring di laboratorium.
Keturunannya pun sehat dan subur, seperti dilaporkan jurnal Cell . Tim peneliti yang dipimpin oleh Mitinori Saitou mengatakan mereka percaya keberhasilan ini dapat membantu pengembangan pengobatan infertilitas pada manusia.
"Kami memang sangat berharap," kata Saitou kepada Associated Press. "Memang masih banyak masalah dalam menerapkan ini untuk manusia, tapi setidaknya ini adalah langkah pertama."
Para ahli di luar kelompok itu pun mengatakan ini merupakan langkah penting pertama menuju pengobatan infertilitas. "Ini adalah eksperimen yang sangat baik dalam pengobatan pria mandul, tapi masih dibutuhkan uji coba lebih lanjut," kata Toshio Suda, profesor biologi di Universitas Keio.
Solusi : Tumbuhkan Sperma di Tabung Solusi Pria Mandul |
Untuk pertama kalinya, ilmuwan telah berhasil menumbuhkan sperma di dalam tabung reaksi. Ini tentu berpotensi membuka jalan untuk menyembuhkan ketidaksuburan pada pria.
Sperma yang ditumbuhkan dalam tabung reaksi diambil dari sel pada testis tikus yang baru lahir kemudian disuntikkan ke indung telur untuk menghasilkan 12 bayi sehat, 4 laki-laki dan 8 perempuan yang mampu mereproduksi diri dengan baik kala mereka dewasa.
Takehiko Ogawa, ahli urologi di Yokohama City University Jepang, seperti dikutip dari The Telegraph, mengatakan, "Produksi sperma dalam testis merupakan salah satu proses yang paling kompleks dalam tubuh."
Sebelumnya, belum dilakukan percobaan seperti ini terhadap mamalia. Kemajuan tertinggi yakni menaruh komponen seluler yang ditemukan di testis di atas piring dan menyaksikan sel-sel induk berkembang menjadi sel sperma. Kemudian dilakukanlah IVF (in vitro fertilization).
"Melalui percobaan ini, terlihat bahwa sperma yang diperoleh mampu menghasilkan keturunan sehat dan reproduktif," kata para peneliti dalam temuan yang dipublikasikan dalam Nature edisi Maret 2011. Ogawa dan rekannya menambhakan, "Kami telah menunjukkan bahwa kondisi organ, tanpa sistem sirkulasi in vivo (dalam tubuh hidup), dapat mendukung spermatogenesis lengkap (sperma produksi) tikus.".
0 comments:
Post a Comment