Pamor Partai Yang Tak Tertahan Kan , Ouh

Demokrasi di negeri ini belum menghasilkan partai yang besar dan kuat. Sejauh ini bahkan tidak ada partai yang kiranya bisa memenangi pemilu dengan suara terbanyak menjadi simple majority (50% + 1), apalagi menjadi qualified majority dengan meraih 2/3 suara.

Mengapa? Jawabnya karena partai yang berkuasa cenderung gagal mempertahankan pamor.

Jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), yang diumumkan akhir Mei, kian memperkuat fenomena itu. Jika pemilihan umum legislatif diselenggarakan saat survei dilakukan, Partai Demokrat yang berkuasa hanya akan meraih 18,9% suara. Padahal, pada Pemilu 2009 mereka meraup 20,85% suara.

Penurunan juga dialami Partai Golkar, dari 14,09% suara pada Pemilu 2009 menjadi 12,5% suara. Sebaliknya, dukungan untuk PDIP meningkat. Banteng moncong putih mendapatkan 16,7% suara, naik ketimbang pemilu lalu 14,5% suara.

Sebelumnya, survei Indobarometer menunjukkan pemerintahan yang dibentuk Partai Demokrat bersama sejumlah partai koalisi juga mengalami penurunan tingkat kepuasan masyarakat. Kepuasan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono bahkan anjlok di bawah 50%.

Ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah itu tentu berdampak terhadap pamor partai yang memerintah. Terlebih lagi bila partai yang berkuasa itu bertubi-tubi didera isu negatif seperti kasus korupsi.

Dalam situasi seperti itu, PDIP selaku partai oposisi memiliki oportunitas untuk meningkatkan pamor. PDIP memang konsisten sepenuhnya berada di luar kekuasaan menjadi oposisi sejati, oposisi tulen. Tidak seperti Golkar atau Partai Keadilan Sejahtera yang abu-abu, yang kerap berseberangan dengan pemerintah, tetapi enggan menanggalkan jabatan empuk di pemerintahan.

Mempertahankan perolehan suara jelas tidak mudah karena besarnya jumlah swing voter. Mempertahankan saja sulit, apalagi meningkatkan jumlah suara sehingga ada partai yang meraih lebih dari 50% suara atau simple majority.

Padahal, sistem politik dengan multipartai jelas memerlukan partai yang besar dan kuat agar pemerintahan tidak dipimpin dan direcoki koalisi yang fragmented yang berjalan di atas basis politik transaksional dan dagang sapi.

Masih ada waktu tiga tahun sebelum pemilu kembali bergulir. Masih ada waktu bagi partai mana pun untuk merebut hati dan pikiran floating mass--yang menurut survei LSI--saat ini jumlahnya mencapai 80%.

Demikian besar jumlah massa mengambang itu, demikian signifikan faktor swing voter, sehingga hanya partai yang benar-benar elok pamor di hati rakyat yang akan mendapat suara lebih banyak.

0 comments:

Post a Comment

Connect with Us!

Banner 300x250

Most Popular

Internet

Home Style

Fashion

Money

Azon Profit Master

Beauty

Sekolah Internet Indonesia

Computer

Life Style